Seorang anak kecil sedang bermain di taman dan ditemani oleh ayahnya. Anak itu menuju ke salah satu permainan dan meminta ayahnya untuk menggendongnya sehingga anak itu dapat berpegang erat pada sebuah tiang kayu. Anak itu mengayun-ayunkan badannya. Tidak lama kemudian anak itu kelelahan dan memanggil ayahnya.
“Ayah, turunkan aku.”
“Lepaskan tanganmu, maka ayah akan menangkapmu.”
Anak itu menjadi ragu dengan ucapan ayahnya dan ia kedua tangannya tetap berpegang pada tiang kayu.
“Ayah, turunkan aku.”
“Nak, lepaskan saja tanganmu, ayah berjanji akan menangkapmu karena ayah sangat mencintaimu.”
Anak itu tetap meragukan kesungguhan ayahnya dan tetap mempertahankan pegangannya sampai beberapa menit. Tangannya mulai memerah dan dia sangat kelelahan. Dia tidak sanggup lagi untuk mempertahannkan pegangannya. Anak itu melepaskan tangannya dan saat terjatuh, ayahnya menangkapnya.
Berapa banyak diantara kita yang meragukan kasih Bapa? Berapa banyak pula yang selalu mengandalkan kekuatan sendiri? Kita seringkali merasa bahwa akan lebih baik bahwa segala sesuatunya dikerjakan sendiri.
Terkadang kita dengan mati-matian mencoba untuk mengendalikan situasi seorang diri dan mengatur kehidupan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ketika kita tetap berpegang pada kekuatan sendiri, maka kita akan kelelahan.
Tuhan hanya ingin kita melepaskan semua beban kita. Tuhan ingin kita sepenuhnya percaya kepada-Nya. Tuhan yang menciptakan kita dan memberi nafas kehidupan, maka Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita terluka. Ketika kita mulai berani untuk “melepaskan” maka Tuhan akan menangkap dan memberikan mujizat yang luar biasa dalm kehidupan kita.
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak
Mazmur 37:5
Keep believing and never loose faith in HIM!