Sushi...whewww, makanan yang sangat lezat!
Dan akhir2 ini mulai doyan yang mentah alias sashimi...:D
Oishiiii,,,
Tp agak penasaran neh ma ikan2 yang selama ini gw makan, penasaran karna gak 100% percaya kalo itu ikan 100% mentah...hehe..
Biz bisa gak amis en lumer bgt di mulut...*maklum pengetahuan gw ttg sushi-sashimi msh sgt minim*..ckckck...*malu*
Tp kl beneran mentahh, ermmm rada ngeri ma efeknya ntar...takut gak bersih en penuh kuman trus sakit dhe ntar, spt cuap cuapnya nyokap...*maklum nyokap bukan pencinta japanese food* hehe
So, tuk membuktikan...gw browsing2 dhe di google...en dapatlah artikel yang ckp memberikan penjelasan yang memuaskan...
Yukz mari intip tuh artikel..gw copy-paste en edit2 dikit...:p
Sashimi adalah irisan ikan yang dimakan mentah. Sedangkan sushi adalah nasi sekepal yang diberi seiris ikan mentah di atasnya. Orang Amerika sering secara salah menyebut sashimi sebagai sushimi. Seringkali mereka juga tidak tahu apa bedanya sashimi dengan sushi.
Bagi penggemar sashimi, ikan segar yang baru dipancing memang yang paling enak. Tetapi, sebagian penggemar sashimi justru menyukai ikan segar yang sudah didinginkan (bukan dibekukan!). Ini memang soal kesukaan pribadi (personal preference). Ada yang bilang bahwa ikan yang sudah didinginkan rasa dan bau amisnya hilang. Padahal, ikan yang segar justru tidak berbau amis. Amis merupakan tanda utama ikan yang tidak segar lagi.
Menurut orang Jepang, ikan air tawar tidak boleh disantap mentah. Ini memang ada dasar teorinya. Ikan air tawar, khususnya yang hidup di danau, berkemungkinan mengandung parasit yang membahayakan bila dimakan mentah. Parasit itu mati bila ikan dimasak.
Pengetahuan tentang ikan sangat perlu bagi mereka yang berniat menyuguhkan atau menyantap sashimi. Soalnya, ikan yang disantap mentah harus benar-benar memenuhi semua persyaratan keamanan makanan (food safety). Misalnya, beberapa jenis ikan secara alamiah mengandung histamin yang muncul beberapa jam setelah ikan mati. Histamin cepat timbul bila ikan tidak didinginkan. Jenis tuna, tongkol, dan lemadang (Hawaii: mahi-mahi) adalah jenis yang paling banyak mengandung histamin. Artinya, kalau Anda makan sashimi dari ikan-ikan jenis itu yang sudah tidak segar, besar kemungkinan Anda akan segera mengalami gatal-gatal atau gangguan alergi lainnya.
Tuna adalah jenis ikan yang paling cepat berenang. Kalau terpancing, ikan tuna juga selalu menggelepar-gelepar kuat. Ini mengakibatkan suhu tubuh yang tinggi. Karena itu, bila memancing tuna, ikan itu harus segera dibuang insang dan isi perutnya, serta dimasukkan ke dalam es untuk menurunkan suhu mendekati nol derajat. Bila tidak, ikan tuna cepat menurun kesegarannya, dan tidak lagi memenuhi syarat sebagai sashimi.
Di pasar ikan Tsukiji, dekat Ginza, di Tokyo, acara lelang tuna berkualitas sashimi merupakan pemandangan rutin setiap pagi. Para pedagang ikan yang akan ikut lelang menyayat sedikit lalu mencium bau daging ikan. Semakin segar, semakin tinggi harga yang diperoleh. Ikan segar itulah yang siang dan malam harinya sudah terhidang di meja di seluruh Jepang.
Di masa lalu, orang Jepang hanya memakai tuna sebagai bahan sashimi. Hingga kini pun sashimi tuna merupakan yang paling populer. Maguro adalah irisan sashimi dari jenis yellowfin tuna (banyak ditemui di perairan Indonesia!). Daging di bagian perut yellowfin tuna, disebut toro, merupakan bagian yang lezat dan berlemak. Yang paling mahal adalah irisan dari bluefin tuna, ikan yang kebanyakan ditangkap di Samudera Atlantik. Setiap tahun, pada musimnya, para pembeli dari Jepang berkumpul di Boston, Amerika Serikat, untuk “berburu” tuna dari nelayan.
Sekarang sashimi disajikan dari berbagai jenis ikan - semuanya ikan laut. Sake atau salmon juga sangat populer. Telur ikan salmon (ikura) juga sangat disukai. Yang belum pernah saya coba adalah fugu, dari ikan buntal yang beracun. Katanya, kalau tahu cara mengirisnya, fugu menjadi tidak beracun. Tetapi, siapa mau ambil risiko?
Tuna dan salmon memang jenis ikan yang paling lezat untuk dimakan mentah sebagai sashimi. Jenis ikan berdaging putih - kakap, halibut - nyaris tidak ada rasanya (bland). Sedangkan saba (mackerel, sarden) sangat berlemak dan agak amis. Udang, abalon, cumi, oktopus, kepiting (semuanya direbus sebentar) juga biasa disajikan sebagai sashimi ataupun sushi. Juga belut panggang (unagi) yang lezat.
Dulu saya tidak suka makan sashimi. Sebetulnya hambatannya tidak terletak di lidah kita, namun di benak kita. Makan ikan mentah adalah sesuatu yang ganjil dalam pikiran kita. Akan tetapi, sebagai pemula kita bisa mencoba irisan salmon mentah yang tipis. Dengan aroma yang tidak amis dan daging yang sangat empuk hingga mudah lumer di mulut mungkin akan merubah pendapat kita tentang sashimi dan menghilangkan kata tidak enak.
Irisan daging ikan mentah nikmatnya dimakan dengan wasabi dan kecap asin - disebut wasabi-shoyu. Bila makan sushi, bagian yang dicelupkan pada saus kecap bukanlah nasinya, melainkan ikannya. Wasabi sudah dioleskan di antara nasi dan ikan.
Wasabi yang sekarang sering Anda makan sebenarnya adalah wasabi palsu atau wasabi buatan. Wasabi asli berbentuk umbi seperti jahe berwarna hijau. Umbi kemudian ditumbuk menjadi pasta. Tetapi, karena wasabi sangat sulit ditanam, produksinya pun sangat terbatas. Karena itu dibuat imitasi wasabi dari horseradish dan mustard yang diberi zat pewarna (biasanya dari daun wasabi) agar berwarna hijau. Wasabi imitasi mudah dibeli dalam tube maupun botol.
Di restoran sushi eksklusif di Tokyo, Los Angeles, San Francisco, dan New York, kita masih bisa mendapati wasabi yang asli. Bagaimana Anda menandainya? Chef akan memarut umbi wasabi segar - biasanya diparut dengan kulit sisik ikan paus - dan disajikan di atas piring kecil. Terus terang, agak sulit untuk membedakan antara yang asli dan imitasi. Keduanya sama pedasnya, dan pedasnya menyengat hingga ke hidung. Bagi yang sudah berpengalaman, wasabi asli lebih aromatik daripada yang imitasi. Ah, kalau Anda bisa minum alkohol, sashimi atau sushi memang cocoknya diminum dengan sake, arak beras khas Jepang. Sake sebaiknya dihangatkan dengan mencelupkan botolnya ke dalam air panas.
Ayolah, tadaki-masu, santap saja!
Nah...gmn tmn2??? Ckp lengkap kan infonya...sehat dan aman kan sashimi itu....^^
buat pemilik artikel diatas, trims yach^^
Dan akhir2 ini mulai doyan yang mentah alias sashimi...:D
Oishiiii,,,
Tp agak penasaran neh ma ikan2 yang selama ini gw makan, penasaran karna gak 100% percaya kalo itu ikan 100% mentah...hehe..
Biz bisa gak amis en lumer bgt di mulut...*maklum pengetahuan gw ttg sushi-sashimi msh sgt minim*..ckckck...*malu*
Tp kl beneran mentahh, ermmm rada ngeri ma efeknya ntar...takut gak bersih en penuh kuman trus sakit dhe ntar, spt cuap cuapnya nyokap...*maklum nyokap bukan pencinta japanese food* hehe
So, tuk membuktikan...gw browsing2 dhe di google...en dapatlah artikel yang ckp memberikan penjelasan yang memuaskan...
Yukz mari intip tuh artikel..gw copy-paste en edit2 dikit...:p
Sashimi adalah irisan ikan yang dimakan mentah. Sedangkan sushi adalah nasi sekepal yang diberi seiris ikan mentah di atasnya. Orang Amerika sering secara salah menyebut sashimi sebagai sushimi. Seringkali mereka juga tidak tahu apa bedanya sashimi dengan sushi.
Bagi penggemar sashimi, ikan segar yang baru dipancing memang yang paling enak. Tetapi, sebagian penggemar sashimi justru menyukai ikan segar yang sudah didinginkan (bukan dibekukan!). Ini memang soal kesukaan pribadi (personal preference). Ada yang bilang bahwa ikan yang sudah didinginkan rasa dan bau amisnya hilang. Padahal, ikan yang segar justru tidak berbau amis. Amis merupakan tanda utama ikan yang tidak segar lagi.
Menurut orang Jepang, ikan air tawar tidak boleh disantap mentah. Ini memang ada dasar teorinya. Ikan air tawar, khususnya yang hidup di danau, berkemungkinan mengandung parasit yang membahayakan bila dimakan mentah. Parasit itu mati bila ikan dimasak.
Pengetahuan tentang ikan sangat perlu bagi mereka yang berniat menyuguhkan atau menyantap sashimi. Soalnya, ikan yang disantap mentah harus benar-benar memenuhi semua persyaratan keamanan makanan (food safety). Misalnya, beberapa jenis ikan secara alamiah mengandung histamin yang muncul beberapa jam setelah ikan mati. Histamin cepat timbul bila ikan tidak didinginkan. Jenis tuna, tongkol, dan lemadang (Hawaii: mahi-mahi) adalah jenis yang paling banyak mengandung histamin. Artinya, kalau Anda makan sashimi dari ikan-ikan jenis itu yang sudah tidak segar, besar kemungkinan Anda akan segera mengalami gatal-gatal atau gangguan alergi lainnya.
Tuna adalah jenis ikan yang paling cepat berenang. Kalau terpancing, ikan tuna juga selalu menggelepar-gelepar kuat. Ini mengakibatkan suhu tubuh yang tinggi. Karena itu, bila memancing tuna, ikan itu harus segera dibuang insang dan isi perutnya, serta dimasukkan ke dalam es untuk menurunkan suhu mendekati nol derajat. Bila tidak, ikan tuna cepat menurun kesegarannya, dan tidak lagi memenuhi syarat sebagai sashimi.
Di pasar ikan Tsukiji, dekat Ginza, di Tokyo, acara lelang tuna berkualitas sashimi merupakan pemandangan rutin setiap pagi. Para pedagang ikan yang akan ikut lelang menyayat sedikit lalu mencium bau daging ikan. Semakin segar, semakin tinggi harga yang diperoleh. Ikan segar itulah yang siang dan malam harinya sudah terhidang di meja di seluruh Jepang.
Di masa lalu, orang Jepang hanya memakai tuna sebagai bahan sashimi. Hingga kini pun sashimi tuna merupakan yang paling populer. Maguro adalah irisan sashimi dari jenis yellowfin tuna (banyak ditemui di perairan Indonesia!). Daging di bagian perut yellowfin tuna, disebut toro, merupakan bagian yang lezat dan berlemak. Yang paling mahal adalah irisan dari bluefin tuna, ikan yang kebanyakan ditangkap di Samudera Atlantik. Setiap tahun, pada musimnya, para pembeli dari Jepang berkumpul di Boston, Amerika Serikat, untuk “berburu” tuna dari nelayan.
Sekarang sashimi disajikan dari berbagai jenis ikan - semuanya ikan laut. Sake atau salmon juga sangat populer. Telur ikan salmon (ikura) juga sangat disukai. Yang belum pernah saya coba adalah fugu, dari ikan buntal yang beracun. Katanya, kalau tahu cara mengirisnya, fugu menjadi tidak beracun. Tetapi, siapa mau ambil risiko?
Tuna dan salmon memang jenis ikan yang paling lezat untuk dimakan mentah sebagai sashimi. Jenis ikan berdaging putih - kakap, halibut - nyaris tidak ada rasanya (bland). Sedangkan saba (mackerel, sarden) sangat berlemak dan agak amis. Udang, abalon, cumi, oktopus, kepiting (semuanya direbus sebentar) juga biasa disajikan sebagai sashimi ataupun sushi. Juga belut panggang (unagi) yang lezat.
Dulu saya tidak suka makan sashimi. Sebetulnya hambatannya tidak terletak di lidah kita, namun di benak kita. Makan ikan mentah adalah sesuatu yang ganjil dalam pikiran kita. Akan tetapi, sebagai pemula kita bisa mencoba irisan salmon mentah yang tipis. Dengan aroma yang tidak amis dan daging yang sangat empuk hingga mudah lumer di mulut mungkin akan merubah pendapat kita tentang sashimi dan menghilangkan kata tidak enak.
Irisan daging ikan mentah nikmatnya dimakan dengan wasabi dan kecap asin - disebut wasabi-shoyu. Bila makan sushi, bagian yang dicelupkan pada saus kecap bukanlah nasinya, melainkan ikannya. Wasabi sudah dioleskan di antara nasi dan ikan.
Wasabi yang sekarang sering Anda makan sebenarnya adalah wasabi palsu atau wasabi buatan. Wasabi asli berbentuk umbi seperti jahe berwarna hijau. Umbi kemudian ditumbuk menjadi pasta. Tetapi, karena wasabi sangat sulit ditanam, produksinya pun sangat terbatas. Karena itu dibuat imitasi wasabi dari horseradish dan mustard yang diberi zat pewarna (biasanya dari daun wasabi) agar berwarna hijau. Wasabi imitasi mudah dibeli dalam tube maupun botol.
Di restoran sushi eksklusif di Tokyo, Los Angeles, San Francisco, dan New York, kita masih bisa mendapati wasabi yang asli. Bagaimana Anda menandainya? Chef akan memarut umbi wasabi segar - biasanya diparut dengan kulit sisik ikan paus - dan disajikan di atas piring kecil. Terus terang, agak sulit untuk membedakan antara yang asli dan imitasi. Keduanya sama pedasnya, dan pedasnya menyengat hingga ke hidung. Bagi yang sudah berpengalaman, wasabi asli lebih aromatik daripada yang imitasi. Ah, kalau Anda bisa minum alkohol, sashimi atau sushi memang cocoknya diminum dengan sake, arak beras khas Jepang. Sake sebaiknya dihangatkan dengan mencelupkan botolnya ke dalam air panas.
Ayolah, tadaki-masu, santap saja!
Nah...gmn tmn2??? Ckp lengkap kan infonya...sehat dan aman kan sashimi itu....^^
buat pemilik artikel diatas, trims yach^^
